Dampak Berbahaya Ganja pada Kesehatan Tubuh – Tanaman slot qris yang satu ini dapat merangsang saraf dan merubah fungsi otak. Akibatnya, seseorang yang mengfungsikan ganja dapat merasakan efek berupa euforia, ilusi, dan halusinasi.
Tanaman ini terdiri tiga jenis, yaitu Cannabis sativa, Cannabis indica, dan Cannabis ruderalis. Cannabis sativa merupakan jenis ganja yang paling sering disalahgunakan. Biasanya, langkah penggunaannya bersama dengan dijadikan rokok untuk dihisap.
Di Indonesia sendiri, tanaman ini tetap ilegal mengingat efek negatifnya. Namun, berbagai negara sudah melegalkan ganja untuk tujuan kesehatan.
Dampak Berbahaya Ganja bagi Tubuh
Berikut sederet efek negatif slot server thailand no 1 pemanfaatan ganja yang patut anda waspadai:
1. Menyebabkan masalah pernapasan
Melansir dari National Institute on Drug Abuse bersama dengan judul jurnal Cannabis (Marijuana) Drug Fact, mengfungsikan ganja dapat sebabkan problem pernapasan. Sebab asap ganja dapat sebabkan iritasi terhadap dinding paru-paru.
Hal ini akibat kandungan tetrahydrocannabinol (THC) dan cannabinoid dalam ganja, keduanya menghasilkan zat yang serupa layaknya terhadap tembakau. Sehingga efek yang terjadi terhadap pengguna ganja, hampir serupa bersama dengan orang yang punya tradisi merokok.
Kondisi ini juga dapat terkait langsung bersama dengan masalah kebugaran paru, layaknya batuk dan munculnya dahak setiap hari. Penggunaan ganja juga dapat meningkatkan risiko infeksi paru lebih tinggi.
2. Mengganggu fungsi otak
Menurut studi dalam American lucky neko slot Heart Association Journal, berjudul Use of Marijuana: Effect on Brain Health: A Scientific Statement From the American Heart Association, pemanfaatan ganja secara teratur terkait langsung bersama dengan problem kognitif, memori kerja, dan perilaku impulsif yang dapat mengganggu kesibukan sehari-hari.
Terdapat sebuah meta asumsi terhadap th. 2016, yang memperlihatkan bahwa mungkin kecelakaan motor dapat meningkat 3% terhadap pengguna ganja, daripada group yang tidak mengfungsikan ganja.
Menurut penelitian, susunan otak yang dapat mengalami pergantian akibat psikotropika ini, yaitu hippocampus, prefrontal cortex (PFC), dan serebelum. Dampaknya termasuk penurunan fungsi kognitif, defisit dalam pembelajaran verbal, penurunan daya ingat (memori).
Sebaiknya cari menyadari pengertian narkoba dan dampaknya supaya tidak terjerumus ke dalam pemanfaatan zat-zat berbahaya ini melalui: Pengertian Narkoba dan Dampaknya bagi Kesehatan.
Baca Juga: Gejala Penyakit Liver yang Perlu Diketahui
3. Menurunkan tingkat kesuburan pria
Penggunaan ganja juga dapat sebabkan kesuburan seorang pria menurun. Sebuah penelitian yang dipublikasikan American Journal of Epidemiology, bersama dengan judul Association Between Use of Marijuana plus Male Reproductive Hormones plus Semen Quality: A Study Among 1,215 Healthy Young Men, meneliti 1.215 pemuda bersama dengan umur 18-28 tahun.
Hasilnya, pria yang mengfungsikan ganja secara teratur dan teratur mengalami penurunan mutu sperma sebesar 28 persen. Bukan hanya itu, jumlah sperma juga mengalami penurunan sebesar 29 persen.
4. Merusak paru-paru
Selama ini, tembakau terhadap rokok digadang-gadang jadi segi utama kerusakan paru-paru. Efek ini berasal dari kandungan tarnya, yaitu partikel kimia yang timbul waktu sistem pembakaran rokok.
Faktanya, kandungan tar terhadap tanaman ini ternyata hampir tiga kali lipat lebih tinggi dari rokok tembakau. Asap yang tercipta dari pembakaran ganja juga punya kandungan zat penyebab kanker jauh lebih tinggi dari asap rokok biasa.
Akibatnya, risiko kanker paru-paru dapat jadi tinggi terhadap orang-orang yang Mengenakan ganja dalam waktu lama.
Masalah paru akibat pemanfaatan ganja termasuk terhambatnya jalur nafas, hiperinflasi paru, bronkitis kronis, infeksi pernafasan dan pneumonia.
5. Mengganggu kebugaran mental
Penggunaan ganja yang berlebihan juga dapat mengganggu kebugaran mental. Sebab, tanaman ini sebetulnya terbukti sebabkan gejala psikosis, layaknya halusinasi, ilusi dan euforia. Lambat laun, gejala berikut dapat berkembang jadi skizofrenia.
Tidak hanya itu, pemakainya juga cenderung khawatir dan mudah mengalami serangan panik. Dalam jangka panjang, efek ini dapat sebabkan seseorang susah tidur, mengalami pergantian suasana hati dan berkurangnya nafsu makan.
Dalam masalah yang sangat parah, pemakainya dapat mengalami problem bipolar dan perilaku yang mengarah ke bunuh diri.
6. Menurunkan sistem imun
Ganja dapat sebabkan sistem kekebalan tubuh melemah. Penelitian juga memperlihatkan jika ganja dapat meningkatkan risiko penyakit yang melemahkan kekebalan tubuh, layaknya HIV/AIDS.
Menurunnya imunitas dapat sebabkan tubuh jadi susah melawan infeksi. Alhasil, pemakai tanaman psikotropika ini rentan tertular penyakit maupun susah sembuh dari suatu penyakit.
7. Masalah sistem peredaran darah
Tahukah anda jika detak jantung meningkat beberapa waktu setelah menghisap ganja? Efek ini bahkan dapat menetap hingga tiga jam lamanya.
Hal ini pasti membahayakan mereka yang mengidap penyakit jantung. Sebab, detak jantung yang tidak teratur ini dapat meningkatkan risiko serangan jantung.
Selain itu, ganja juga sebabkan tekanan darah naik dan sebabkan mata jadi merah sebab pembuluh darah melebar.
8. Menghambat perkembangan janin dan bayi
Sama halnya rokok, mengisap ganja sepanjang kehamilan juga merubah perkembangan otak janin. Tidak hanya itu, psikotropika ini juga dapat memperlambat perkembangan janin, sebabkan kecacatan, meningkatkan risiko kelahiran prematur, dan meningkatkan risiko leukimia terhadap janin.
Pada ibu menyusui, zat kimia dalam mariyuana yang disebut tetrahydrocannabinol (THC) masuk ke dalam ASI, dan mencegah perkembangan bayi.
Apabila masuk ke dalam tubuh Si Kecil, efeknya dapat sangat fatal. Sebab, tubuh bayi yang baru lahir cenderung tetap dalam sistem perkembangan dan daya tahan tubuhnya tetap belum sempurna.
9. Gangguan menstruasi terhadap wanita
Menurut studi di Yale Journal of Biology plus Medicine bersama dengan judul Marijuana, the Endocannabinoid System plus the Female Reproductive System, setelah alkohol dan heroin, ganja jadi penyebab terbanyak wanita meniti penyembuhan akibat penyalahgunaan zat.
Salah satu penelitian dalam jurnal berikut juga memperlihatkan bahwa, pemanfaatan ganja dapat mengurangi kesuburan terhadap wanita, bersama dengan mengganggu pelepasan hormon gonadotropin terhadap hipotalamus. Hormon gonadotropin dalam tubuh bermanfaat untuk melindungi sistem ovulasi dan siklus menstruasi.
Selain itu, paparan kandungan tetrahydrocannabinol (THC) dalam tubuh dapat merubah hormon seks wanita yang sebabkan problem terhadap ovulasi. Hal ini berikut juga dapat meningkatkan risiko ketidakteraturan menstruasi. Untuk itu, sebaiknya hindari penggunaannya supaya kebugaran jadi optimal.
10. Berat badan rendah
Menggunakan ganja berlebihan juga dapat sebabkan penurunan berat badan. Sebaiknya pastikan berat badan selamanya dalam suasana yang sehat dan normal.
Memiliki berat badan yang terlalu rendah juga berisiko sebabkan berbagai problem kesehatan. Contohnya layaknya problem pencernaan, pengeroposan tulang, hingga problem terhadap psikologis.
11. Gangguan terhadap sistem saraf
Kandungan THC dalam ganja dapat membebaskan dopamin dalam jumlah besar. Hal ini sebabkan seseorang yang mengfungsikan ganja dapat mulai senang yang berlebihan.
Kondisi ini yang dapat sebabkan munculnya rasa candu terhadap pemanfaatan ganja. Selain itu, tersedia efek lain dari pemanfaatan ganja akibat terdapatnya problem sistem saraf. Contohnya layaknya susah tidur, lebih mudah marah, hingga kehilangan selera makan.